Tujuan hidup kita adalah hanya untuk mengikuti Yesus, sebab Dialah
Sumber Kehidupan kita. Sebagai murid kita harus mengikuti Yesus dan
harus memiliki gaya hidup seperti Yesus. Namun, hidup adalah sebuah
petualangan. Mengikuti Yesus bukanlah hanya rutinitas, tapi sebuah
undangan. Kadang naik dan kadang turun. Kadang iman kita diuji dan
ditantang. Tetapi, ingatlah bahwa rancangan Tuhan selalu yang terbaik.
Dalam Yohanes pasal 21, kita akan belajar pengalaman Petrus. Pada
peristiwa ini, Petrus mengalami intimidas dan rasa bersalah karena telah
menyangkal Yesus tiga kali dan telah meninggalkan Yesus saat Yesus
sedang menghadapi salib.
Yoh. 21:15-17, "Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?"* Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."(TB)
Yoh. 21:18-19, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."(TB)
Yoh. 21:20-25, "Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?" Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu." Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.(TB)
Ada tiga kebenaran tentang mengikut Tuhan Yesus, yaitu:
1. Kita mengikuti Pribadi yang sama, tetapi jalan yang kita tempuh tidak sama.
Jangan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain: sehingga fokus kita tidak kepada Tuhan, justeru fokus kepada kehidupan orang lain. Ketika kita fokus kepada orang lain maka akan mudah menghakimi orang. Sebaliknya, Tuhan mau berurusan secara pribadi dengan diri kita, sampai kita menemukan panggilan kita di dalam Tuhan. Mengikuti Yesus bukan berarti bebas dari masalah, tetapi selalu ada harapan di dalam Yesus. (Yoh 21:21-22, "Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.")
2. Kita mengikuti Seorang Pribadi, bukan hanya sebuah ide atau gagasan. Saat kita mengikuti Tuhan, Dia mau supaya kita meninggalkan ide kita dan mengikuti ide dan agenda Tuhan Yesus sendiri. Dan seringkali ide dan agenda Tuhan ini berbeda dari agenda kita. Inilah yang membuat kehidupan itu menjadi naik dan turun, mengalami proses, mengalami ujian dan masalah. Tujuannya adalah supaya kita tidak sombong, supaya kita tidak membanggakan dan mengandalkan kekuatan dan kepintaran kita sendiri. Sampai kita menyadari bahwa ketika Tuhan menutup satu pintu, tetapi Tuhan juga akan membuka pintu yang lain.
3. Kita mengikuti Seorang Pribadi dengan sebuah kemauan yang kuat. Tuhan menghendaki yang terbaik untuk kita. Apa yang kita pikir yang terbaik untuk kita belum tentu yang terbaik bagi Tuhan. Mungkin masalah ada diijinkan terjadi, tetapi ingatlah Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita. Saat ada masalah, Tuhan mau kita terus bangkit dan jangan berhenti, sebab adaTuhan yang menopang kita. Ams. 16:9, "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.(TB)
Kita suka berfokus kepada: KENAPA? DIMANA? KAPAN? Dan APA? Dan pertanyaan ini tidak akan menyelesaikan masalah.Tetapi berfokuslah kepada: SIAPA? Fokuslah kepada TUHAN YESUS, yang perduli dan mengerti kehidupan kita dan untuk memberkati kita.
Yoh. 21:15-17, "Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?"* Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."(TB)
Yoh. 21:18-19, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."(TB)
Yoh. 21:20-25, "Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?" Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu." Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.(TB)
Ada tiga kebenaran tentang mengikut Tuhan Yesus, yaitu:
1. Kita mengikuti Pribadi yang sama, tetapi jalan yang kita tempuh tidak sama.
Jangan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain: sehingga fokus kita tidak kepada Tuhan, justeru fokus kepada kehidupan orang lain. Ketika kita fokus kepada orang lain maka akan mudah menghakimi orang. Sebaliknya, Tuhan mau berurusan secara pribadi dengan diri kita, sampai kita menemukan panggilan kita di dalam Tuhan. Mengikuti Yesus bukan berarti bebas dari masalah, tetapi selalu ada harapan di dalam Yesus. (Yoh 21:21-22, "Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.")
2. Kita mengikuti Seorang Pribadi, bukan hanya sebuah ide atau gagasan. Saat kita mengikuti Tuhan, Dia mau supaya kita meninggalkan ide kita dan mengikuti ide dan agenda Tuhan Yesus sendiri. Dan seringkali ide dan agenda Tuhan ini berbeda dari agenda kita. Inilah yang membuat kehidupan itu menjadi naik dan turun, mengalami proses, mengalami ujian dan masalah. Tujuannya adalah supaya kita tidak sombong, supaya kita tidak membanggakan dan mengandalkan kekuatan dan kepintaran kita sendiri. Sampai kita menyadari bahwa ketika Tuhan menutup satu pintu, tetapi Tuhan juga akan membuka pintu yang lain.
3. Kita mengikuti Seorang Pribadi dengan sebuah kemauan yang kuat. Tuhan menghendaki yang terbaik untuk kita. Apa yang kita pikir yang terbaik untuk kita belum tentu yang terbaik bagi Tuhan. Mungkin masalah ada diijinkan terjadi, tetapi ingatlah Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita. Saat ada masalah, Tuhan mau kita terus bangkit dan jangan berhenti, sebab adaTuhan yang menopang kita. Ams. 16:9, "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.(TB)
Kita suka berfokus kepada: KENAPA? DIMANA? KAPAN? Dan APA? Dan pertanyaan ini tidak akan menyelesaikan masalah.Tetapi berfokuslah kepada: SIAPA? Fokuslah kepada TUHAN YESUS, yang perduli dan mengerti kehidupan kita dan untuk memberkati kita.
Comments
Post a Comment