2 Samuel 11:1 (TB) Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Ayat ini menjadi tanda akhir kesuksesan dan awal kejatuhan Daud. Semenjak Daud tidak lagi membangun hubungan dengan Tuhan, maka masalah demi masalah terjadi bertubi-tubi di dalam hidup Daud. Meskipun jabatan Daud sebagai raja atas kehendak Tuhanalias keberkenanan Daud kepada Tuhan, namun bukan berarti Daud mengalami kehidupan yang mulus dan tanpa masalah. Daud tidak saja mengalami yang namanya kesuksesan tetapi Daud juga mengalami yang namanya kegagalan. Jadi kepemilihan Daud sebagai raja tidak menjamin Daud untuk tidak mengalami masalah dalam perjalanan hidupnya. Dari orang yang dipercayakan sebagai raja atas Yehuda kepada orang yang dipercayakan sebagai raja atas seluruh Israel (2 Sam. 2 dan 2 Sam. 5). Inilah catatan kesuksesan Daud.
Selanjutnya inilah daftar peristiwa buruk yang terjadi dalam hidup Daud semenjak hatinya jauh dariTuhan: (1). Peristiwa perselingkuhan dengan Betsyeba (2 Sam. 11). (2).Membunuh Uria karena ingin mengambil Betsyeba (2 Sam. 11). (3). Kematian anak Betsyeba hasil hubungannya dengan Daud (2Sam. 12). (4). Pembunuhan anaknya yang bernama Amnon oleh Absalom (2 Sam. 13). (5). Peristiwa pemberontakan Absalom terhadap Daud (2 Sam. 15). (6). Peristiwa Daud dikutuki oleh Simei (2 Sam. 16). (7). Peristiwa kematian Absalom (2 Sam. 18).
Dari pengalaman tersebut maka Daud dapat belajar untuk mengerti dan memahami apa yang sedang terjadi dalam hidupnya sehingga Daud hanya bisa bersyukur kepada Tuhan sebab hidup yang dijalani tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Hal ini dibuktikan dalam ucapan syukurnya yang tertulis dalam pasal 22. Sebagai manusia yang telah dipilih oleh Tuhan, bukan berarti hidupnya tidak akan menghadapi masalah. Sebab pada kenyataannya hidup manusia tidak lepas dari masalah, baik masalah karena kesalahan sendiri maupun masalah atas seizin Tuhan semua akan memberikan manfaat yang baik dalam hidup kita jika kita menanggapinya dengan benar.
Dari sekolah kehidupan Daud ini kita beroleh suatu pelajaran:
1. Setiap peristiwa dapat menjadi alat uji seberapa kita mengenal dan memercayai Tuhan. Dalam setiap masalah yang dihadapi Daud, menjadikan Daud semakin mengenal dan memercayai Tuhanyang disembahnya (2 Sam. 22:1-3). Tidak semua orang Kristen memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan sehingga dapat mengenal secara pribadi dan mempercayai Tuhan. Terbukti seringkali mereka kecewa di saat hidupnya mengalami masalah. Seseorang tidak akan pernah merasakan pertolongan Tuhan jika mereka tidak pernah diperhadapakan dengan yang namanya masalah sebab dengan adanya masalah justru seseorang akan merasakan dan mengalami pertolongan Tuhan sehingga dapat menjadi saksi Tuhan (Kis. 26:21-22).
2. Setiap peristiwa dapat menjadi alat uji seberapa kita bergantung kepada Tuhan. Semakin banyak masalah, Daud justru semakin bergantung kepada Tuhandibuktikan dengan selalu bertanya kepada Tuhansebelum bertindak (2 Sam. 22:7). Ketika Daud memiliki hubungan dekat dengan Tuhan, Daud sangat bergantung kepada Tuhan dengan selalu minta petunjuk Tuhan sebelum melakukan sesuatu. Setiap masalah yang dapat diatasi sendiri, menjadikan seseorang sulit untuk bergantung kepada Tuhan. Kadang Tuhan ijinkan untuk masalah lebih besar lagi agar kita belajar bergantung dan berharap kepada Tuhan (1 Tim. 6:17).
3. Setiap peristiwa dapat menjadi alat uji seberapa kita bersyukur kepada Tuhan. Ucapan syukur Daud adalah hasil dari Sekolah Kehidupan dengan Tuhan (2 Sam. 22:50-51). Ucapan syukur yang sejati jika seseorang merasakan penyertaan dan pertolongan Tuhandi saat sedang menghadapi masalah. Akan sulit untuk menemukan seseorang bersyukur yang sejati jika mereka tidak pernah memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan (Ibr. 13:15).
Apa yang terjadi ketika seseorang tidak mau menghadapi ujian atau apa manfaat dari ujian yang dialami:
1. Tanpa ujian seseorang tidak akan pernah mencapai kedewasaan.
Setiap masalah yang terjadi dalam hidup kita, jika kita merespon dengan benar maka akan menjadikan kita dewasa rohani (2 Sam.22:4-6). Dalam Sekolah kehidupan Daud yang diperhadapkan dengan masalah yang besar tidak mudah putus asa sebab sudah memiliki kehidupan yang matang. Tidak semua orang Kristen memiliki kedewasaan rohani. Ada orang-orang yang belum sanggup untuk menerima keadaan yang berat dan membutuhkan pertumbuhan rohani agar mampu menghadapi kehidupan yang sulit. Dalam menumbuhkan rohani seseorang membutuhkan proses pembelajaran dari yang lunak kepada yang keras (1 Kor.3:1-2).
2. Tanpa ujian seseorang tidak dapat mengenali kemampuan yang ada pada dirinya (2 Sam.22:30).
Dengan banyaknya masalah yang kita hadapi, maka Tuhan sedang melatih kita untuk kita dapat mengenali kemampuan yang telah dikaruniakan Tuhan pada diri kita agar kita mampu menghadapinya (2 Sam.22:30). Untuk dapat melakukan hal-hal yang menantang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di dalam dirinya. Orang yang memiliki kemampuan rohani lebih akan berani menghadapi tantangan yang lebih besar lagi dan tidak menjadi orang yang manja(Ibr.5:14).
3. Tanpa ujian seseorang tidak akan pernah melihat nilai dari sebuah kehidupan.
Dengan masalah yang dihadapi, seseorang akan melihat nilai dari kehidupan. Betapa berharganya hidup orang yang menjadi milik-Nya sehingga Tuhan berusaha menyelamatkannya (2 Sam. 22:17-20).Dengan segala yang terjadi dalam kehidupan kita, maka kita akan menyadari betapa berharganya hidup kita di hadapan Tuhan sebab hidup kita sangatlah berarti bagi Tuhan (Flp. 1:21).Rasul Paulus adalah orang yang mengerti nilai dati sebuah kehidupan. Meskipun dia menderita karena nama Kristus, mati adalah keuntungannya karena hidup dalam kebenaran.
4. Tanpa ujian seseorang tidak akan pernah berkenan kepada Tuhan.
Daud bersyukur atas apa yang dialami justru membuat hidupnya dan seluruh keturunannya berkenan kepada Tuhan (2 Sam. 22:51). Daud benar-benar mengalami kasih Tuhan. Bahkan Tuhan telah menunjukkan masa depan yang masih jauh yang akan terjadi pada keluarganya (2 Sam. 7:18-19). Hidup orang percaya adalah hidup dalam janji Tuhan. Siapa yang bertahan dalam pengujian merekalah yang akan menerima mahkota kehidupan (Yak. 1:12). Jadi tanpa ujian seseorang tidak akan pernah menerima pahala atau mahkota kehidupan. Marilah kita jalani hidup ini sebagai sekolah kehidupan agar kita beroleh perkenanan dari Tuhan. Amin!
Comments
Post a Comment