Dalam sejarah Allah sebenarnya yang memecah Israel (1 Raj. 11:11-12). Allah mengangkat Saul menjadi raja pertama Israel. Lalu setelah Saul meninggal digantikan oleh Daud. Daud meninggal digantikan Salomo. Pada zaman Salomo terjadi sinkretisme, yaitu menyembah Tuhan dan menyembah berhala. Salomo tidak setia kepada Daud, maka Allah memecahkan Kerajaan Israel terbagi menjadi dua, setelah Salomo meninggal, yaitu Kerajaan Israel Utara (Yerobeam) dan Yehuda Selatan (Rehabeam). Dan antara zaman Salomo sampai Yesaya sekitar 155 tahun, yang terjadi adalah ada banyak generasi yang menyembah berhala. Dalam Yesaya 50:1-2 bangsa Israel tidak tahu kalau berbuat salah. Ini menunjukkan salah satu sebab orang menjadi salah karena ketidakpahaman. Banyak orang melakukan kesalahan karena salah paham.
Cara Allah menyadarkan umat-Nya, adalah: Pertama, dengan cara yang lembut (Maz. 32:8). Kedua, dengan cara yang keras (Maz. 32:9). Allah mempunyai banyak cara untuk menghajar dan mengajar kita. Roh Kudus hidup di dalam kita (1 Kor. 6:19). Tetapi karena kita salah paham (tidak paham), maka hidup kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Siapakah Roh Kudus? Roh Kudus adalah pribadi Allah yang berbentuk Roh. Allah adalah Roh. Roh bisa berubah-ubah bentuk, karena itu Roh Kudus mempunyai simbol-simbol seperti api, angin, air, merpati, dsbnya. Roh Kudus adalah Allah yang bisa berubah-ubah bentuk.
Bahaya ketidakpahaman terhadap Roh Kudus
1. Mendustai Roh Kudus (Kis. 20:28; Rm.13:1). Mendustai pemimpin rohani juga sama dengan mendustai Roh Kudus. Jangan melawan pemimpin rohani, karena ada tangan Allah dalam hidup mereka. Akibat mendustai Roh Kudus bisa mengakibatkan hal-hal yang berbahaya (sakit-penyakit, kematian, dll).
2. Mendukacitakan Roh Kudus (Ef. 4:25-32). Dukacita adalah perasaan susah, sedih yang mendalam. Kita bisa mendukacitakan Roh Kudus melalui kehidupan sehari-hari seperti kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dll (Ef. 4:25, 30).
3. Memadamkan Roh Kudus (1 Tes. 5:19). Memadamkan Roh Kudus bisa dengan cara: tidak menyampaikan pesan Roh Kudus dalam ibadah, tidak bersaksi dengan dorongan Roh Kudus, dan tidak memberi kesempatan Roh Kudus bergerak dalam ibadah dan sistem kerja/pelayanan kita (Kis. 16:4-10).
4. Menghujat Roh Kudus. Orang Farisi yang sering menghujat Roh Kudus (Mat. 12:30-32). Menghujat Roh Kudus bisa melalui mengucapkan kata-kata jahat, menghina, mencaci-maki, mencela, penolakan karya Roh Kudus sampai mati.
Karena itulah, mari kita sebagai orang percaya harus memahami Roh Kudus dengan cara: jangan mendustai Roh Kudus, jangan mendukacitakan Roh Kudus, jangan memadamkan Roh Kudus dan jangan menghujat Roh Kudus. Amin!
Comments
Post a Comment