Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Fil. 3:13-14)
Kita tidak akan bisa move on kalau kita masih merasakan sakit hati / kepahitan. Kita harus segera memikirkan apa yang ada didepan kita Mustahil akan terjadi sesuatu yang besar di kehidupan kita apabila kita tidak mengalami pemulihan. Kita harus bisa melupakan apa yang ada dibelakang kita, dan berlari keras melihat apa yang ada didepan kita.
Bersahabatlah dengan teman yang tidak mempunyai perasaan sakit hati.
Apabila kita mempunyai komunitas / hubungan dengan orang yang sama-sama sakit hati, persoalan yang kita hadapi tidak akan dapat selesai, malah akan menambah masalah kita. Orang yang sakit hati membutuhkan dukungan. Tips dalam menghadapi rasa sakit hati adalah fokus dengan apa yang akan terjadi kedepan dan menantikan apa yang Tuhan akan lakukan dalam diri kita.
Banyak contoh di Alkitab tentang orang yang mengalami kepahitan;
* Kain dan Habel. Habel dibunuh Kain karena Kain memiliki rasa cemburu terhadap Habel.
Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?" (1 Sam. 1:7-8)
* Elkana punya dua orang istri, yaitu Hana dan Penina. Hana memiliki kerinduan untuk mempunyai anak, karena Penina bisa memiliki anak. Walaupun Hana sering disakiti Penina, namun dirinya selalu berbahagia. Dia pergi kerumah Tuhan dengan tidak henti-hentinya dan akhirnya Hana melahirkan Samuel.
* Yusuf yang dibuang oleh saudaranya ke Mesir. Lalu difitnah oleh istri Potifar dan dia dijatuhkan ke penjara. Sepanjang cerita Yusuf, Tuhan selalu menyertai Yusuf. Namun dalam hati Yusuf ada perasaan terluka karena dia ingat dirinya dijual oleh saudaranya.
Perbedaan orang yang kepahitan dan yang tidak kepahitan:
Orang yang kepahitan cenderung overacting dalam segala hal dan kelihatannya memiliki sifat rendah diri. Orang yang tidak kepahitan bercukupan dalam berteman dan berhubungan dengan orang lain.
Firman Tuhan berkata: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1 Kor. 15:33)
Orang yang memiliki sakit hati dan kepahitan akan merusak mindset orang-orang disekitarnya.
Rekonsiliasi rasa kepahitan didalam rumah tangga:
Rekonsiliasi antara anak yang sakit hati dengan orang tuanya adalah haruslah memiliki pemulihan secara total terlebih dahulu. Dalam hidup pernikahan, harus ada keterbukaan dalam rumah tangga.
Rekonsiliasi rasa kepahitan didalam persahabatan:
Apabila ada orang yang membicarakan (gosip) diri kita diluar dan menyebabkan kita sakit hati , hari itu juga kita harus mengampuni orang itu, namun tidak diharuskan untuk mempercayai orang tersebut.
Hal- hal yang tidak penting dan membuat kita sakit hati haruslah kita lupakan dan kubur dalam-dalam. Dan kita jug harus mengalami pemulihan dari Tuhan agar kita diberkati. Tanpa hati yang mengalami pemulihan, mustahil kita dapat melihat kemuliaan Tuhan yang besar.
Comments
Post a Comment