"Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Maz. 34:19)
Fiman ini ditulis oleh hamba Tuhan yakni Daud yang punya hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan. Ia sadar bahwa ia tidak kebal terhadap masalah dan goncangan.
Salah satu orang yang tidak punya masalah dalam dunia ini hanyalah ORANG MATI
Yang membedakan respon orang benar dan orang fasik dalam menghadapi goncangan adalah: orang benar tidak menggunakan kekuatannya sendiri, sebaliknya orang fasik mereka menggunakan kekuatannya sendiri. Orang benar mengandalkan Tuhan dalam menghadapi goncangan.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Mat. 1:18-21)
Apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat di atas?
* Jalan Tuhan berbeda dengan jalan kita
Keadaan yang terjadi dalam kehidupan ini tidak selamanya seperti yang kita harapkan.
Tidak semua yang kita doakan dan harapkan pasti akan terjadi dalam kehidupan kita. Dan ini membuat kita kecewa pada akhirnya. Coba kita bayangkan bagaimana perasaan Maria saat itu? Sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dalam kehidupan Maria dan Yusuf.
Dalam banyak kasus atau masalah dalam keluarga, yang sering kali menjadi penyebab adalah karena sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dalam keluarga. Kita iri melihat keadaan orang lain yang lebih baik dari kita.
Kita harus menyadari bahwa di balik semua yang terjadi dalam kehidupan kita, Tuhan sudah menyediakan yang terbaik dalam kehidupan kita.
* Tuhan mau kita menjadi serupa dengan gambaran Allah.
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Rom. 8:28)
Allah bekerja bersama (work together versi KJV) dengan manusia. Tuhan butuh kita untuk melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Kebaikan dalam ayat tersebut adalah kebaikan versi Tuhan, bukan versi kita. Sering kali kebaikan versi Tuhan terbungkus dalam kondisi yang tidak baik bagi kita. Kita harus tahu tujuan Tuhan melalui kebaikan-Nya
"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara." (Rom. 8:29)
Tujuan Allah melalui semua goncangan yang terjadi adalah supaya kita serupa dengan gambaran Allah.
"Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia." (Ula. 32:11-12)
Tuhan menuntun kita dari satu kemuliaan ke kemuliaan lainnya laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya. Rajawali membuat sarangnya di atas gunung batu yang tinggi. Dan ia membuat sarangnya begitu nyaman untuk anaknya. Hingga suatu saat ia harus mendidik anak-anaknya menjadi seekor rajawali dewasa. Ia melatih mereka belajar terbang. Proses ini berlangsung sampai anak-anaknya serupa seperti rajawali.
Kita diciptakan untuk menjadi rajawali-rajawalinya Tuhan, menjadi serupa dengan Tuhan.
Melalui goncangan yang terjadi dalam kehidupan kita, maka kita harus belajar bahwa jalan Tuhan berbeda dengan jalan kita dan Tuhan mau menjadikan kita serupa dan segambar dengan-Nya, Amin..
"TUHAN YESUS MEMBERKATI"
Comments
Post a Comment