Tuhan itu tidak terlalu butuh kita tetapi Ia menginginkan kita, namun banyak orang butuh Tuhan tetapi tidak menginginkan Tuhan. Inilah realita paradoks (pernyataan yang seolah-olah bertentangan atau berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran) yang seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia.
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Sewaktu ayat ini ditulis, orang Kristen sedang menghadapi pertempuran rohani dengan penyembahan berhala, yaitu dengan dewi Aphrodite serta anaknya Fogos dan Eros. Dari kata Fogos muncul kata fobia, yang artinya ketakutan berlebihan. Dan dari Eros muncul sebuah nafsu yang berlebihan. Realita inilah yang membawa orang percaya perlu untuk membangun hidup baru. Orang yang hidupnya dituntun oleh Tuhan, hidupnya akan relevan (berkaitan serta berguna secara langsung).
Apa yang terjadi pada kita sebagai ciptaan Tuhan yang hidup baru?
* Kita perlu cerdas secara rohani.
Apa itu cerdas secara rohani? Kita sebagai ciptaan Tuhan mempunyai 3 unsur identitas, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Sedangkan hati berada di tengah-tengah ketiga unsur tersebut. Salah satu unsur bisa saja menguasai hati secara berlebihan; hal-hal duniawi, emosi jiwa, atau rohani. Orang yang rohnya kuat karena dikuasai oleh Roh Tuhan, maka dia akan mampu memiliki pengendalian diri yang kuat.
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23).
Manusia hari-hari ini yang hidup dalam lingkungan yang negatif dan bisa menjadi jahat atau ikut negatif bukan bicara mengenai intelektualnya namun tentang rohnya yang harus diubahkan. Belajar dari Tuhan Yesus yang bisa tertidur saat badai dan sewaktu bangun Ia berkata jangan takut, artinya Ia tetap bertahta dan berdaulat atas hidup kita. Tuhan yang sama pun mampu membawa hidup kita menjadi baru. Karakter Yesus adalah lemah lembut, yaitu kekuatan ada dalam kendali.
* Sudut pandangnya akan baru.
Orang yang khawatir sesungguhnya sedang mengecilkan Tuhan. Atmosfir negatif dalam hidup kita harus mengalami perubahan lewat sudut pandang yang baru. Orang yang sudut pandangnya kuat akan memperoleh hasil yang kuat.
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:16-18).
Paulus menjadi contoh bagi setiap kita dengan memiliki sudut pandang yang baru; penderitaan dipandang oleh Paulus bukan sebagai sebuah penderitaan yang berat dan menghancurkan hidupnya namun sebagai langkah untuk mengerjakan kemuliaan. Proses memang tidak mudah, namun kita tidak boleh egois untuk tidak memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
Ketika kita mengalami prosesnya Tuhan untuk menjadikan kita manusia yang hidup baru, maka miliki kecerdasan rohani dan sudut pandang yang baru dalam menhalani kehidupan ini.
"TUHAN YESUS MEMBERKATI"
Comments
Post a Comment