Menjadi umat Tuhan bila rohani statis, tidak ada peningkatan, maka ada masalah dengan dirinya. Menjadi umat Tuhan harus terus bergerak naik, ada peningkatan. Masalahnya ketika ingin memulai sesuatu hal ada program, jiwa kita terkadang suka pesimis terlebih dahulu. Sehingga banyak umat Tuhan sudah memiliki mental kalah sebelum mulai sesuatu.
"Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. รข€¦ Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ." (Matius 14:15-21, 23).
Hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah memerhatikan kehidupan orang lain; sulit untuk memikirkan kesulitan orang lain. Jangan sampai terlalu nyaman dengan apa yang kita rasakan hari ini sehingga kita lupa untuk memikirkan mereka yang kurang nyaman di luar sana. Tidak semua orang yang punya uang, memiliki hati untuk memberi. Alkitab berkata ada yang menyerbar harta, tetapi bertambah kaya; ada yang menghemat hartanya, namun selalu berkekurangan (Amsal 11:24-25).
Menjadi orang percaya harus bicara apa adanya baik kepada orang lain, apalagi kepada Tuhan, karena Tuhan pasti memelihara; tidak pernah Ia akan meninggalkan kita. Jadilah orang percaya yang tidak gengsi. Allah berinisiatif untuk mengambil setiap beban persoalan dalam hidup kita. Dia tidak pernah terlambat, Dia tidak pernah gagal, Dia tidak akan membiarkan kita dipermalukan, Dia akan menjaga dan menolong kita tepat pada waktu-Nya.
Matius 14:19 Mengajarkan agar kita agar:
* Belajarlah untuk SELALU mengucap syukur. Penyakit kanker biasanya disebabkan oleh sakit hati dan kepahitan; biasakanlah untuk menghindari sakit hati dan kepahitan yang bisa berakibat kanker dengan mengucap syukur. Sekuat apapun kondisi rohani seseorang, selalu kalah terhadap realita atau kenyataan hidup, namun diatas itu semua yang jauh lebih berkuasa adalah Tuhan Yesus yang terlalu mampu mengambil alih semua masalah dan menolong kita. Kuncinya (adalah mengucap syukur; mengucap syukur karena kita punya Tuhan yang dahsyat, Tuhan yang pasti menolong kita.
* Perhatikanlah terlebih dahulu lingkungan dalam atau keluarga kita sendiri, baru kita memerhatikan orang-orang di sekitar kita atau lingkungan luar. Jangan keluarga sendiri tertinggal untuk diurus, namun sudah mau mengurus dan memerhatikan orang lain.
Jaga hubungan intim dengan Tuhan, perhatikan orang disekitar kita, bicaralah dengan jujur dan tidak gengsi, belajarlah bersyukur, perhatikan kebutuhan sekitar baru setelah itu memerhatikan kebutuhan pribadi, dan lihatlah Tuhan memberkati kita dengan berlimpah-limpah.
Comments
Post a Comment